Langsung ke konten utama

Discover China : Seasons


Di setiap ujian mata kuliah History of China dan pertanyaan esai lainnya pasti ada pertanyaan "How do you feel living in China? Tell us the different between your country." dan jawaban pertama adalah 'The SEASONS is very different...' .

Sebagai manusia yang dari lahir cuma ketemu musim panas dan musim hujan jelas norak donk ketemu musim dingin (autumn, winter, spring). Jadi gimana sih rasanya musim-musim itu?



Nah sebelum aku masuk ke tiap-tiap musimnya. Aku kenalin dulu dengan geografi China dulu. Kenapa? karena letak geografis berpengaruh sama iklimnya juga. Ohiya informasi ini aku dapat dari mata kuliah History of China yang diajarkan oleh Laoshi Fiona (老师/laoshi : guru).

Aku tinggal di Ibukota Provinsi Henan, Henan itu dimana? bawahnya Beijing samping kirinya Shanghai, iklimnya disini ada di Yangtze River area. Jadi China ini kan negaranya luas banget, untuk musimnya sendiri terbagi menjadi 5 wilayah : Qinghai-Tibet area, Northeast area, Northwest area, Yangtze River area, South area.

Qinghai-Tibet area : Bersalju
Northeast area : Musim panasnya tidak panas dan musim dinginnya dingin
Northwest area : kering, berangin dan berdebu
Yangtze River area : Dingin saat musin dingin dan panas saat musim panas
South area : Panas dan hujan (seperti di Indonesia)

Oiya ada fakta menarik juga nih. Jadi tidak disetiap daerah memiliki pemanas lho (pemanas dari pusat). Dibagi oleh Sungai Yangtze yaitu sungai terpanjang di China, terbagi menjadi dua daerah yaitu daerah utara dan daerah selatan. Nah di daerah selatan ini tidak ada pemanas meskipun ia termasuk di iklim Yangtze River area. Warga disana terpaksa membeli heater elektrik untuk menghangatkan ruangan. Ini merupakan salah satu peraturan dari pemerintah China. Dan juga suhu AC dan heater diatur besarnya oleh pemerintah, tidak boleh lebih ataupun kurang.

Cukup untuk pembahasan geografinya, mari kita masuk ke bagaimana rasanya hidup di negeri empat musim itu.
Mari kita mulai dari musim gugur, karena pertama kali menginjakan kaki di negeri tirai bambu ini ketika musim gugur.


Musim Gugur - Autumn - 秋天 (qiū tiān)





Suhu : 11 ~ 24℃ 
Cuaca : berangin, hujan, berkabut
Pakaian : Coat, sweater, leather boots, syal

Tidak terlalu dingin sebenarnya. Tapi banyak angin di musim ini, angin yang menggugurkan daun-daun yang makanya disebut musim gugur. 

Jadi untuk yang pertama kali merasakan musim gugur itu rasanya seperti masuk ke ruangan ber-AC yang dingin sekali. Tapi bedanya ini AC alam yang tidak bisa di naikan suhunya. Kemudian kalau kamu bukan tipe orang suka pakai payung gunakanlah sepatu anti air (leather boots) karena hujan dan juga suhu yang dingin bisa membuat kakimu mati rasa. 

I like this season rather than other karena musimnya lebih manusiawi, dingin tapi tidak terlalu dingin apalagi tidak panas, dan warna-warni dari daun-daun di pepohonan memanjakan mata.


Musim dingin - Winter - 冬天 (dōng tiān)

Suhu : -7 ~ 10℃
Cuaca : Berangin, bersalju, berkabut
Pakaian : Cotton-padded jacket, topi, syal, leather boots, legging tebal

Awal musim ini rasanya seperti awal pacaran gitu, seneng, apalagi kalo ketemu salju, tapi lama-lama bosan kemudian jadi muak. Berharap ketemu matahari tapi yang ada hanya langit kelabu.

Suhu terendah yang pernah aku rasain itu -7℃, baiknya tetep di kamar aja meskipun juga tetep dingin. Kalo orang China sendiri ini adalah musim yang tepat untuk pacaran, karena bisa "anget-angetan". Disetiap sisi jalan pasti ada saja orang yang bermesraan, yuck. Terus disini kami pakai baju khusus, piyama bulu-bulu, baju bulu-bulu, sepatu bulu-bulu, kaos kaki bulu-bulu. Semua serba bulu-bulu, kenapa, karena itu yang bikin hangat.

Ketika salju turun justru hawanya tidak terlalu dingin entah mengapa. Tapi tips dari saya, jangan pernah memegang salju dengan tangan kosong, gunakanlah sarung tangan anti air (leather gloves), karena beberapa saat setelah memegang salju tanganmu akan mati rasa, dan itu sakitnya bukan main. Dan kalau sudah terlanjur mati rasa jangan siram atau rendam air panas (berdasarkan pengalamanku itu bikin iritasi, untuk medisnya bisa cari tahu sendiri), pergi ketempat yang lebih hangat atau gunakan heat pad. Dan lagi saat salju turun hidungmu akan selalu meler dan merah, gunakan selalu masker atau tutupi dengan syal. Jangan lupa topi karena udara dingin bisa membuat kepalamu pusing dan anemia.




Musim Semi - Spring -  (chūn tiān)
 

Suhu : 3 ~ 24
Cuaca : Berangin, berkapuk
Pakaian : Coat, sweater

Kalau seperti di manga-manga musim semi adalah saat dimana benih-benih cinta mulai tumbuh, I don't believe it, karena setiap musim semi tiba, cintaku selalu kandas (curhat).

Sebenarnya musim ini juga tidak terlalu nyaman sih, dimana kita sudah muak dengan hawa dingin tapi juga bisa tiba-tiba matahari datang dengan membawa hawa panas. Range suhu yang cukup luas rasanya seperti 'dibanting-banting', tidak heran banyak yang sakit demam di musim ini. Siang hari bisa terasa panas hingga keluar hanya menggunakan kaos itu cukup normal. Namun ketika matahari mulai menghilang, suhu bisa turun drastis dimana masih harus menggunakan coat. 

Oiya, musim ini paling indah karena bunga-bunga mulai bermekaran dan juga aroma semerbak bunga-bunga. Semua tanaman akan muncul bunga-bunga cantik meskipun nantinya ternyata itu hanya semak-semak biasa. Dan juga alasan kenapa ada flu musim semi mungkin karena ada kapuk-kapuk yang bertebangan. Kalau dilihat dari kamera mungkin seperti salju, tapi sebenarnya itu adalah kapuk. Saat ini terjadi rasanya seperti tinggal di dunia peri, sangat indah, tapi tentu berbahaya bila terhirup dapat menggangu pernafasan.


Musim Panas - Summer - 天 (xià tiān)




Suhu : 25 ~ 37℃
Cuaca : panas, hujan, berdebu
Pakaian : kaos putih, topi

Kalian pasti akan bersyukur sekali dengan musim panas di Indonesia kalau sudah merasakan musim panas yang sesungguhnya dari negara sub-tropis. Panasnya banget-banget. Yang pernah saya rasakan paling panas itu ada di Surabaya, dimana mataharinya sangat terik sekali. Tapi ternyata itu tidak ada apa-apanya. Suhu tertinggi yang pernah saya rasakan adalah 37℃ dengan real feel  bisa mencapai 42℃. Di Surabaya sendiri juga suhunya pernah mencapai segitu, tapi kembali lagi, rasanya beda.

Karena disini udaranya kering, kulitmu akan terasa sangat perih, dimana meskipun kamu buka baju seperti apapun tidak akan menghilangkan rasa panas itu. Biasanya kami menggunakan baju setipis mungkin, kemana-mana selalu membawa payung untuk menghindari sinar matahari dan juga menggunakan tabir surya. Oiya tidak menutup kemungkinan, orang China yang kulitnya putih pun kulitnya juga bisa menggelap di musim ini. Keringat yang dihasilkan pun hanya seperti air yang selalu mengucur deras di badanmu. Dan juga karena udaranya kering, debu bertebangan dimana-mana, bisa berakibat buruk untuk kesehatan.


Jadi itu beberapa hal yang aku rasakan dari ke-empat musim yang ada. Dari cerita diatas kalian lebih suka musim yang mana? Kalau dibandingkan dengan Indonesia, tentu iklim di Indonesia lebih nyaman. Kenapa?

Pertama, Lemari tidak akan penuh baju untuk musim yang berbeda-beda. Tiap musim saya punya bajunya masing-masing. Setidaknya minimal ada 3 pasang baju khusus untuk musim itu. Jadi setiap pergantian musim kami selalu membongkar seluruh isi lemari untuk mengganti pakaian yang cocok untuk musim tersebut. Contohnya sweater sudah tidak terpakai ketika summer, dan kemeja juga tidak terpakai ketika winter. Tidak cuma baju, sepatu pun juga. Di Indonesia kita tidak akan bingung dengan pergantian musim, semua baju masih tetap bisa dipakai kapan saja.

Kedua, Peralihan musimnya tidak banyak. Jadi tidak banyak flu demam

Ketiga, Tidak pusing-pusing memilih pelembab. Untuk iklim di Indonesia sendiri sebenarnya cocok untuk menggunakan segala tipe pelembab, dan kalau dibandingkan kulit kering di Indonesia dengan disini jelas jauh beda. Awal saya tinggal disini kulit saya sangat kering sampai akhirnya berdarah, terutama di lipatan jari. Kami harus selalu bawa handcream kemana-mana. Pelembab yang paling cocok adalah collagen, atau bisa juga pelembab minyak kuda yang memang kelembabpannya terjamin., ada berbagai merk mau yang murah ada yang mahal pun ada. Tidak hanya kulit badan maupun wajah, bibirpun sering berdarah karena keringnya. Padahal sekembalinya ke Indonesia semua itu tidak ada masalah kulit kering atau bibir kering.

Keempat, "Ini kalau keluar cuma kayak 'gini' bakal 'mati' gak ya?" Kembali lagi ke topik pertama tentang berpakaian tiap musim. Kadang kita malas pakai baju tebal-tebal saat musim dingin, karena berat. Jadi bisa saja kami nekat hanya pakai jaket biasa atau hanya menggunakan sweater. Tapi tentu konsekuensinya besar, bisa sangat menggigil kedinginan, atau malah yang terparahnya sampai mimisan dan anemia. Di Indonesia mana ada kita berpikir "gak bakal mati kepanasan kan pake baju ini?" 

Kelima, "Hari ini berapa derajat?" "Hari ini lebih dingin ya dari kemarin." Sama seperti sebelumnya, sebelum keluar rumah pastikan mengecek ramalan cuaca hari ini, apakah hujan, salju, berangin, berkabut, dan lain sebagainya. Dan juga berapa derajat suhu diluar, jangan sampai salah kostum, karena bisa 'mati' di jalan nanti. Di Indonesia mana pernah kita cek "berapa suhu diluar?" kalaupun cek ramalan cuaca juga tidak pernah menentu, there's not a single cloud in the sky, tapi beberapa saat kemudian hujan badai. Tapi pastinya kita selalu mengeluh "Panas banget!" "Hari ini panas banget!", padahal panasnya sama saja seperti kemarin.


Mungkin tiap orang-orang merasakannya berbeda beda. Tapi yah sebelum kalian pergi keluar negeri dengan iklim yang berbeda dengan Indonesia harap cermati ramalan cuaca, dan terkadang memang Fashion harus nomor dua.
Sekian post kali ini maaf ternyata panjang sekali, lain kali akan aku bahas hal-hal menarik lainnya. Terima kasih sudah membaca ~(●'◡'●)ノ❤

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tour De Bali : Day 3 (End)

photo by DEZALB via pixabay.com Last day in Bali. Sarapan yang tersedia di hotel ada nasi goreng dan nasi putih serta lauk pauk yang disajjikan prasmanan. Biar gak repot aku ambil nasi goreng dan ayam, sedangkan kebanyakan temanku yang lain makan nasi putih. Sebelum check-out  dari kamar, kami semua penghuni vila nonton Spongebob sambil duduk di atas kasur kamarku. Kami mengadakan sesi curhat tentang kejadian semalam di hotel. Jam sudah menunjukan pukul 08.00, waktunya kami check-out  dan menuju gerbang hotel. Semua teman sekelasku berkumpul sambil menunggu bis datang.  Bis kami akhirnya datang, kami pun segera memasukan barang-barang kami ke bagasi bis. Tujuan kami selanjutnya adalah Danau Bedugul. Cuacanya kurang mendukung saat itu, karena habis hujan jalanan jadi becek. Akhirnya aku dan teman-temanku malah menghabiskan waktu di kamar mandi. Dari buang air kecil, berkaca, dan cuci muka. Selesai dari kamar mandi waktu wisata ternyata sudah habis, kami kembali ke bis untuk

Image Mover

It take's a lot of photo to make this. Hope u like it :)