Langsung ke konten utama

Discovering China : Airport Story

Post kali ini lumayan panjang. Karena mencangkup 2 hari cerita perjalanan.

⚠WARNING⚠
Harap kebijakannya dalam memahami isi post dibawah ini. Kebodohan yang akan kalian baca dibawah ini JANGAN DITIRU.



Adisucipto International Airport, Yogyakarta
Malam ini aku berangkat ke China. Jam 8 pagi aku berangkat dari rumah ku yang di Yogyakarta menuju ke Bandara Adisucipto. Aku berangkat dulu ke Jakarta karena penerbangan menuju Zhengzhou melalui Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Aku membawa banyak tas, mulai dari koper, tas travel, ransel dan sling bag. Untung aja penerbanganku kapasitas bagasinya 20kg, dan untungnya lagi setelah di timbang koperku cuma seberat 18kg. Justru malah temanku yang bagasinya over, karena kami satu tiket booking bebannya dibagi 2. Total bagasi kami 40,9kg. Mepet banget. Kelebihan 0,1 bisa kena cas 1jt.

Jarak pesawat dengan ruang tunggu bandara lumayan jauh. Kami harus jalan kaki menuju pesawat. Jam 11 pesawat kami meninggalkan Bandara Adisucipto menuju Bandara Soekarno-Hatta.

Soekarno-Hatta International Airport, Jakarta
Kami tiba pukul 12.10, karena penerbangan menuju China masih tengah malam nanti kami berdua duduk di arriving hall. Pukul 17.00 kami keluar dari arriving hall menuju terminal keberangkatan dan menunggu teman-teman yang lain datang. Satu persatu temanku mulai datang, sampai pukul 21.00 akhirnya orang terakhir datang, dan kami langsung check-in.

Dalam proses check-in salah satu temanku tiketnya tidak muncul, akhirnya dia dibuatkan tiket secara manual. Dan saat yang mendebarkan ketika kami menimbang bagasi. Kalau aku sih sudah pasti lolos, karena berhasil di Bandara Adisucipto, sedangkan yang lain mulai cemas. Ternyata mereka pun bagasinya kurang dari 20kg. Setelah check-in kami menuju loket imigrasi dan lanjut ke ruang tunggu bandara. 

Disini hanya kami yang orang lokal Indonesia, yang lain muka-muka oriental. Ada orang Indo yang mendekati kami, terus tanya,
"Mau kerja di China?"
LOL. Disangka TKI kami, padahal mah jadi PPI.

Jam 22.00 kami masuk ke ruang tunggu gate kemudian masuk ke pesawat. Yang gak kami duga itu ternyata semua awaknya orang China dan disitu semua sudah berbahasa mandarin. Mampus lah kami ni. Mana pramugarinya gak terlalu ngerti bhs. inggris dan gak terlalu bisa bhs. Inggris. Mondyar. 

Kami menggunakan maskapai China Eastern Airlines. Pesawat yamg kami tumpangi ini besar, dengan 8 seat memanjang, ada economy dan first class. Tersedia makanan dan minuman. Karena sudah tengah malam aku memilih tidur, yang sayangnya teman disebelah kiriku selalu sengol sengol aku dan teman di sebelah kananku tidurnya ngorok. Fix, gak iso turu.

Pudong International Airport, Shangai
Jam 06.45 kami sampai di Shanghai. Begitu turun dari pesawat udaranya dingin kan maen, rasanya sih kayak di Kaliurang aja menurutku, kemudian langsung dijemput bis menuju ruang imigrasi. Banyak loket di imigrasi ini, ada local, foreign, dan transit. Karena kami di Shanghai cuma transit kami kira menuju ke loket transit, itu pun kami sudah tanya ke petugas di sekitar situ, apa benar kami harus ke loket transit. Mereka bilang 'yes'. Akirnya kami antri lah disitu. Lama sekali. Begitu sudah di depan loket petugas imjgrasi bilang
"No, no, wrong, this is for transit to international not domestic. Go to the foreign locket."
Nah lo. Bukan kami doank yang kaget, yang antri di belakang kami juga sama kagetnya. Pindahlah kami ke loket foreign, yang antrinya puaanjaaang banget. Karena kami bergrup bilang lah ke petugas disitu,
"We are in group."
Kami disuruh nunjukin Admissions Notice dan passport. Waktu petugas imigrasi baca Admissions Notice ku dia tertawa kecil dan nunjukin ke petugas di sebelah, yang ikut ketawa juga sambil ngomong bahasa manadarin. Ngape lo, ngetawain ape lo.

Akhirnya kelar juga urusan imigrasi, kami langsung ke baggage claim, ambil koper terus check-in. Aku cek di information jadwal penerbangan kami ada di paling bawah, jam 08.50. Sebelum check-in itu aku udah gak tahan banget pengen ke toilet, langsung lari lah aku ke toilet, meninggalkan troli berisi tas tas ku. Begitu aku selesai, ternyata yang lainnya juga sekalian ke toilet. Aku gak memperhatikan jam waktu itu, kami langsung antri buat check-in. Gak panjang sih antrinya, tapi luamaaaa banget, petugas check-in dah kayak putri solo men. So slow. Nempel tag koper aja suwine kan maen. Aku dan temanku, Indri namanya, cek jam,
"Duh, dah jam berapa ini? Telat kita"
"Coba tanya ke petugas itu."
Kami coba tanya ke petugas yang kebetulan mendahulukan penumpang lainnya, seperti dia juga telat.
"Excuse me, our flight is soon." Sambil menunjukan print booking tiket
"it's okay, it's okay." Gitu katanya.
Makin worry, jam sudah menunjukan pukul 08.00 ni antrian lama bat. Mulai panik. Begitu sudah bagian kami, aku dan Indri langsung deh nunjukin passport dan kode booking. 
"Your flight is closed."
"Really??" 
Nyahoo we. Disitu kami mulai lemas. Petugasnya bilang ke petugas yang lain di seberang. Menggunakan bahasa mandarin, tapi sepertinya aku tau mereka ngomong apa
"Oy, ada yang ketinggalan pesawat ... menuju Zhengzhou nih."
"Berapa orang?"
"Tujuh."
"Ha!?"
Disitu penumpang lain yang antri juga ikut kaget. Petugasnya dateng aku dan bilang,
"one person, go there." Sambil menunjuk loket di seberang.
Aku suruh Indri kesana, karena dia yang bawa semua paspor dan kode booking. Dari kejauhan aku dan teman-teman lain makin cemas. Piye ki, ketinggalan pesawat. Beberapa menit kemudian kami semua disuruh menyusul Indri. Disitu kami dijelaskan kalau tiket kami di reschedule ke Bandara Hongqiao, dengan penerbangan pukul 14.30. Untuk kesana kami harus naik airport bus, yang untungnya kami semua dapat tiketnya gratis. Fyuuh~

Kami keluar dari bagian check-in, kemudian mencoba menghubungi teman kami yang akan menjemput, kalau tiket kami di reschedule dengan meminjam handphone orang lokal. Setelah itu kami keluar dan menuju halte bis. Tak berselang lama bis datang, masukan koper dan naik bis, kami duduk di bangku paling belakang. Disitu kami sudah lelah sekali. Perjalanannya cukup jauh dan macet.

Hongqia International Airport, Shanghai
And finally we arrived at Hongqiao Airport at 11.00 a.m. Koper temanku bahkan sampai rusak (buy original men, don't buy fake product just because its cheap. Ada harga ada kualitas.) Setelah security check di pintu depan, salah satu temanku terpisah, kami bingung dia kemana, akhirnya salah satu teman cowok pergi mencari dia. Aku dan yang lain menuju ke area check-in, dan Alhamdulillah temanku ketemu. Duh nak jangan sampe ilang di negeri orang.

Sewaktu mau masuk antrian check-in kami ditanya sama petugas yang sudah ibu-ibu(kita panggil bibi saja ya). Bibi itu kemudian menarik Indri untuk mengecek check-in di sebuah mesin dekat situ. 'masuk-masuk' yah dia seperti ngomong begitu dalam bahasa mandarin, tapi petugas lainnya gak bolehin kami masuk, terjadilah perdebatan antara Chinese people. Bibi suruh kami untuk masuk dan gak usah pedulikan petugas yang lain.

Akhirnya kami bisa check-in juga, saat giliranku petugasnya bilang
"near window, is okay?"
"What about the other?"
"ah. Euhm. Ask she."
Dengan bahasa inggris yang kurang jelas dia menunjuk ke Mba Rara, kutarik lah dia ke depan meja check-in.
"Mba tadi ditawarin deket jendela?"
"Ha? Gak tau. Tadi dia bilang window window, aku gak paham maksudnya."
Aku liat tiketnya Mba Rara untuk lihat nomer seat nya, beberapa saat kemudian petugasnya memberikan tiket ku
"No together."
"Oh okay, near the window, right?"
"near the window." Sambil mengangguk.
Jadi intinya kami semua duduknya di sebelah jendela tapi terpisah-pisah, dan aku yang terpisah jauh sendiri.

Setelah check-in kami beli minum di McD. Oiya kami sudah bisa menghubungi keluarga menggunakan wi-fi airport, dengan memasukan nomer telfon lokal Indonesia kami saat sign in. Jam 12.00, Habis makan, minum dan ke toilet kami masuk ke gate. Luas kali ni bandara. Mana tas kabin lumayan berat, aku dan Indri selalu seret tas travel kami, sampai bagian bawahnya rusak. Di tiket tertulis gatenya 41, kesanalah kami, dah sampai turun eh di depan display information gate nya tertulis, 
'Change to gate 32'
Kek rasa mantap. Naik lagi. Jalan jauh lagi. Turun lagi. Hah~ akhirnya sampai juga di gate 32. Jam menunjukan pukul 13.15, istirahat bentar lah ya. Pukul 14.00 kami mulai antri di pintu gate, dan disini aku berpisah dengan yang lain, mereka di B sedangkan aku di C.

Seat ku ternyata di depan sendiri. Untungnya meskipun ini sama-sama maskapai China Eastern Airlines pramugarinya paham bahasa Inggris. Sewaktu aku kesusahan masukin tas penumpang lain suruh aku minta tolong ke pramugari.
"Excuse me, can you help me with my bag?"
"Where is your seat?"
"Over here."
Sambil nunjuk seatku. Karena ribet akhirnya dia suruh aku duduk aja dan biar dia yang urus. Aku masih ada tas laptop lagi, karena pramugari sudah pergi, aku taruh di depan kakiku. Beberapa saat setelah pengumuman akan take off, pramugari datanv ke aku.
"Sorry, all bag should be put in the cabin storage."
Ku kasih lah tasku, dan dia cari tempat buat naruh tasku.

Karena udah capek banget, begiti take off aku langsung ketiduran, dan kebangun pas pramugari nya nawarin makanan.
"Do you want something?
"Tea."
Dia kasih aku sandwich, lah aku minta teh, kemudian baru teh. Oh. Aku perhatikan sandwich itu, 'daging apa ya ini? Babi kah?'. Pertama aku habiskan dulu tehku, kemudian dikarenakan kondisku yang lapar dan neng pramugari dah pergi, setelah berdoa aku makan tu sandwich. Selesai makan, pesawat sudah siap untuk landing.

Zhengzhou Airport, Zhengzhou
Jam 15.45 akhirnya kami sampai di Zhengzhou. Setelah ambil koper kami bertemu dengan Mba Ayu dan Mba Gisel, cuma mereka berdua yang  bisa jemput, karena yang lain sibuk mempersiapkan pesta Halloween. Mba Gisel pergi ke pintu depan untum pesan taksi dan Mba Ayu menemani kami menuju pintu depan. Saat menunggu lift, temanku yang lain mulak membahas sandwich tadi
"Eh tadi dapet sandwich kan, kalian makan gak?" Kata Ica
"Aku gak tau e itu daging apa, jadi gak aku makan." Kata Mba Farah.
"Kalo dagingnya warna pink pink berarti itu babi." Kata Mba Ayu
"Yess!!" Kataku.
Setidaknya sudah berdoa ya.
"La kamu gak tanya dulu atau minta halal food."
"Mari tangi turu e mbak, dikasih ya tak trimo, tak pangan."
"Kon mesti laper ya."
Sampailah kami di depan airport. Kami ditawari taksi dua mobil seharga 400 yuan, setara Rp800.000, gak ada pilihan lain, kami ambil lah. Taksi yang satu sedan dan yang satu van, aku di van, and man itu sempit banget karena kami 6 orang plus koper dan tas-tas lainnya. Perjalanan menuju Zhengzhou University jauuuh dan macet, Mba Gisel yang mengantar kami berulang kali tanya
"Kalian gapapa kan? Sorry banget ya."
Serentak kami jawab dengan memelas terima nasib.
"Gapapa."
Yang diikuti oleh supir ikut bilang 'gapapa'. Kami semua ketawa, Mba Gisel menjelaskan artinya 'gapapa' itu 'Okay'.

Finale. Jam 19.00 kami sampai di dorm School of International Education. Mak lelah mak, arep mandi terus turu. Ya ku benar- benar mandi air dingin malam itu. EGP lah. Dah dua hari gue di bandara terus, kaga mandi.

Closing,
Yah itulah rangkaian cerita kegeblekan kami selama perjalanan menuju Zhengzhou. Yah ini masih sebagian kecil sih, masih banyak kegeblekan yang lain yang tidak sanggup aku tulis semuanya disini.
Btw, karena Blogger di blokir di China mungkin aku akan lebih sering update di Wordpress. Ini aku sebenernya aku tulis lewat OneNote di handphone kemudian aku copas aja, jadi mungkin berantakan gitu.
Memang sih bisa pakai vpn tapi karena susah juga dan aku mau hemat-hemat paket data.
Begitu juga dengan social media, mungkin akan jarang upload.

Thank you for reading.
Tunggu post berikutnya yang pastinya gak kalah unik sama diatas ini, semoga dengan kegeblekan yang lebih sedikit. Semoga.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Discover China : Seasons

Di setiap ujian mata kuliah  History of China  dan pertanyaan esai lainnya pasti ada pertanyaan " How do you feel living in China? Tell us the different between your country. " dan jawaban pertama adalah 'The  SEASONS is very different...' . Sebagai manusia yang dari lahir cuma ketemu musim panas dan musim hujan jelas norak donk ketemu musim dingin ( autumn, winter, spring ). Jadi gimana sih rasanya musim-musim itu? Nah sebelum aku masuk ke tiap-tiap musimnya. Aku kenalin dulu dengan geografi China dulu. Kenapa? karena letak geografis berpengaruh sama iklimnya juga. Ohiya informasi ini aku dapat dari mata kuliah History of China  yang diajarkan oleh Laoshi  Fiona (老师/laoshi : guru). Aku tinggal di Ibukota Provinsi Henan, Henan itu dimana? bawahnya Beijing samping kiri nya Shanghai, iklimnya disini ada di  Yangtze River area . Jadi China ini kan negaranya luas banget, untuk musimnya sendiri terbagi menjadi 5 wilayah :  Qinghai-Tibet area,  Northeast area

Tour De Bali : Day 3 (End)

photo by DEZALB via pixabay.com Last day in Bali. Sarapan yang tersedia di hotel ada nasi goreng dan nasi putih serta lauk pauk yang disajjikan prasmanan. Biar gak repot aku ambil nasi goreng dan ayam, sedangkan kebanyakan temanku yang lain makan nasi putih. Sebelum check-out  dari kamar, kami semua penghuni vila nonton Spongebob sambil duduk di atas kasur kamarku. Kami mengadakan sesi curhat tentang kejadian semalam di hotel. Jam sudah menunjukan pukul 08.00, waktunya kami check-out  dan menuju gerbang hotel. Semua teman sekelasku berkumpul sambil menunggu bis datang.  Bis kami akhirnya datang, kami pun segera memasukan barang-barang kami ke bagasi bis. Tujuan kami selanjutnya adalah Danau Bedugul. Cuacanya kurang mendukung saat itu, karena habis hujan jalanan jadi becek. Akhirnya aku dan teman-temanku malah menghabiskan waktu di kamar mandi. Dari buang air kecil, berkaca, dan cuci muka. Selesai dari kamar mandi waktu wisata ternyata sudah habis, kami kembali ke bis untuk

Image Mover

It take's a lot of photo to make this. Hope u like it :)